Titik Api Kembali Muncul di Matan Hilir Selatan, Polres Ketapang Terjunkan Pasukan Hingga ke Dusun Kanalisasi
- account_circle admin
- calendar_month Ming, 3 Agu 2025
- visibility 114
- comment 0 komentar

Indo-sight.com|Ketapang, Kalimantan Barat — Menyikapi peningkatan risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla) akibat musim kemarau yang melanda wilayah Kalimantan Barat, jajaran Polres Ketapang terus mengintensifkan langkah penanganan. Sabtu pagi (2/8/2025), tim gabungan yang terdiri dari aparat kepolisian, TNI, Manggala Agni, BPBD, dan masyarakat Desa Peduli Api, turun langsung ke lokasi titik api di wilayah Dusun Kanalisasi, Desa Sungai Besar, Kecamatan Matan Hilir Selatan.

Aksi kolaboratif ini menunjukkan komitmen kuat dari aparat dan mitra kerja dalam menjaga kestabilan ekosistem dan keselamatan masyarakat dari ancaman karhutla. Kapolres Ketapang, AKBP Muhammad Harris, S.H., S.I.K., M.I.K., CPHR., melalui Kasi Humas AKP Drajat Pamungkas menjelaskan bahwa pemantauan hotspot telah dilakukan secara rutin melalui sistem deteksi dini yang terintegrasi dengan aplikasi pemantauan karhutla milik Polda Kalbar dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
“Begitu terdeteksi adanya satu titik api di kawasan Dusun Kanalisasi, tim langsung digerakkan. Penanganan cepat ini bertujuan mencegah meluasnya kobaran api ke wilayah lain yang sangat rawan terbakar,” ujar AKP Drajat.
Kegiatan dimulai dengan apel pengecekan personel di Posko Karhutla Kantor Desa Sungai Besar yang diikuti sekitar 30 personel gabungan. Kanit Turjawali Satlantas Polres Ketapang, IPTU Vahrul Febrianto, memimpin langsung pelaksanaan di lapangan. Dengan menggunakan mesin penyemprot air dan peralatan ringan, tim bergerak menyisir lokasi terdampak dan berhasil memadamkan api dalam waktu dua jam. Kegiatan dilanjutkan dengan proses pendinginan melalui pembasahan lahan pasca kebakaran.
Penyebab munculnya api, menurut dugaan awal, berasal dari bara yang terbawa angin dari lahan lain yang sebelumnya terbakar. Kondisi lahan yang kering akibat cuaca ekstrem mempermudah penyebaran api. Untuk itu, pihak kepolisian mengimbau masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar, serta segera melaporkan apabila menemukan titik api sekecil apa pun.
“Kami akan terus melakukan patroli dan penindakan terhadap setiap pelanggaran terkait karhutla. Masyarakat diharapkan dapat berperan aktif dalam upaya pencegahan, demi menjaga lingkungan dan keselamatan bersama,” tegas AKP Drajat.
Tim ‘The Power of Emak-Emak’ dari Desa Sungai Besar juga ambil bagian dalam operasi ini, menunjukkan bahwa keterlibatan perempuan dalam mitigasi bencana lingkungan memiliki peran signifikan dalam memperkuat kesiapsiagaan di tingkat akar rumput.
Humas polres Ketapang
Red/Gun*
- Penulis: admin





Saat ini belum ada komentar