Indo-sight.com I Labubanbatu – Hasil Investigasi Tim di lapangan ditemukan pekerjaan proyek infrastruktur jalan aspal hotmix yang masih “Mangkrak”, berada didusun Pondok Papan Talun Desa Bandar Tinggi Kecamatan Bilah Hulu Kabupaten Labuhanbatu Sumatra utara, Sabtu 28 September2025.
Menurut data, dinas PUPR Kabupaten Labuhanbatu, bahwa paket proyek tersebut berjudul Peningkatan Jalan Aspal Hotmix Desa Bandar Tinggi Padang Haloban Sibargot Kecamatan Bilah Hulu Kabupaten Labuhanbatu yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2021 dengan volume anggarannya sebesar Rp 7,2 milyar.
Data yang dihimpun, pekerjaan paket proyek peningkatan jalan aspal didesa Bandar Tinggi dusun Pondok Papan Talun bersumber dari DAK TA 2021 dengan nilai pagu Rp 7,2 milyar. Konon khabarnya pekerjaannya paket proyek tersebut diberhentikan pelaksanaan pekerjaannya oleh pihak Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Labuhanbatu kepada pihak rekanan (Kontraktor) dari perusahaan PT Raja Batu Abadi.
Pasalnya, warga dusun Pondok Papan Talun bertanya kenapa Pemkab Labuhanbatu Batu bersama Dinas PUPR, tidak melanjutkan pekerjaan pengaspalan dimaksud.
“Kenapa ya pak wartawan, Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu ini, tidak melanjutkan pekerjaan pengaspalan jalan didesa kami ini. Padahal, jalan itu sudah pengerasan gunakan matrial Batu Beskos (Base Course) sebagai lapisannya dan pekerjaan jalan itukan seharusnya tinggal melanjutkan pekerjaan pengaspalan. Kenapa tidak dilanjutkan pengaspalannya ya pak Wartawan “, tanya warga insial Arepa kepada tim awak media didusun Pondok Papan Talun desa Bandar Tinggi.
Investigasi, terlihat jelas bahwa pekerjaan paket proyek peningkatan jalan aspal didesa Bandar Tinggi dusun Pondok Batu Talun tersebut “Mangkrak” tidak dilanjutkan oleh Pemkab Labuhanbatu dan Dinas PUPR Kabupaten Labuhanbatu selaku penyedia barang dan jasa pada program infrastruktur jalan di Kabupaten Labuhanbatu.
Sebab, warga didesa Bandar Tinggi Pondok Papan Talun, merasa heran kepada Pemkab Labuhanbatu. Kenapa jalan sudah di Base Course tersebut dengan nilai anggaran Rp 7,2 milyar tidak dilanjutkan pengaspalannya .
“Maaf pak, bukan mengajari, tapi menurut kami sebagai warga, jalan itu tinggal melakukan pengaspalan sajanya pak, sudah selesaikan dari awal pengaspalannya. Tapi, sekarang ini lihatlah, akhirnya batu dari material beksos yang telah disiram merata sepanjang 1 Km dijalan tersebut hilang perlahan lahan dimakan alam. Kalau kami menilainya, Pemkab Labuhanbatu ini, boros dan selalu Mubajir anggaran Negara. Sebab, uang sebesar Rp 7,2 milyar untuk jalan ini, tidak mungkin tidak siap dikerjakan. Itulah Pemerintah kita ini pak “, ujar Arepa.
Reporter : Julip Effendi)
Red/tim
Saat ini belum ada komentar